Wartawara-wara. EDISI SOPIR BUS

Debu, teriak-teriak, pedagang asongan, warteg, preman pajak, sopir bus, itu semua adalah elemen yang seringkali dijumpai di T.E.R.M.I.N.A.L. Dan kali ini target ku pun adalah salah satu dari elemen tersebut, ya Sopir bus!!!Dan aku pun merubah dandanan ku se buluk mungkin, supaya nanti ketika ke terminal orang gak curiga bahwa aku adalah seorang wartawan.

Sekarang tepat pukul jam 8 malam. Dan tentunya sopir yang akan aku wawancarai pun adalah seorang sopir bus malam, kenapa harus malam? ya karena si bos "seenaknya" itu adalah bos yang senang melihat karyawannya tergopoh-gopoh mencari informasi.
Seseorang turun dari bus dengan handuk dibahunya, dan itu menjadi target utama ku, mengintai dari kerumunan tukang ojek, bagai pemburu di balik semak, dia menuju sebuah warteg sepi, yang dari jauh sudah kelihatan aura dagangannya yang kurang berselera...>>>donat, nasi bungkus, lumpia dan lain-lainnya. Kenapa saya bilang tidak berselera....:YAIYALAH, MASA JUALAN TADI PAGI MASIH NONGOL MALAM-MALAM.

Si target duduk di warteg tersebut, dan aku pun langsung masang wajah "kere" (padahal emang kere duluan)
dan duduk disamping bapak tersebut.
"Mbak, teh hangat nya 1" pesan ku sama mbak warteg.
"Mau bungkus mas?" enggak mbak sirem aja langsung ke muka.
"Pake gelas lah mbak"
"Bentar ya!"

Sambil menghirup udara malam, ditemani teh hangat, dan dengan suasana sesepi ini aku pun.....tertidur...LHO LHO LHO...!!!
Eh syukur si bapak masih ada.
Aku mulai mengambil nafas...hmmpppphhh...keluarkan...hoaaaaaaah
"Pak, bapak sopir bus?"
 Bapak tadi pun memalingkan wajah nya ke wajah ku,
1 detik

2detik

3detik

"Bukan mas saya kernet"
"............."

Aku berlalu dari warteg tadi, dan mencari tiang listrik. *BUKK!!BUKK!!BUKK!!


10 menit kemudian
Seseorang turun dari bus dengan handuk dibahunya, AH TIDAK, BUKAN!!!DIA BUKAN SOPIR, AKU TRAUMA DENGAN HANDUK DI BAHU.
Seseorang turun dari bus dengan rokok di mulutnya, dan aku yakin ini adalah "The Real Target" yang sedang aku cari-cari.Mirip seperti target palsu tadi, dia menuju ke sebuah warteg, tapi warteg yang sekeliling nya ramai, (supaya kalo berantem bisa di lerai).

Mesen teh lagi, tapi teh es, es nya buat ngebekuin darah di kepala.

"Pak, bapak sopir bus?"
"Iya mas, tapi lagi istirahat kenapa mas?"

Oke...wawancara dimulai.

"Hehe, gak papa pak, eh pak, bapak sopir bus tujuan kemana?"
"B**A**I-B*N*******N mas, emang mas mau kemana, biar naik bus saya aja"
"Wah beda tujuan tuh pak"*ckckck
"Oooh"
"Eh pak, bapak udah berapa lama kerja jadi sopir bus kayak gini"
"4 taon mas,setaon jadi sopir taksi, 3 taon jadi sopir bus" itu artinya 3 taon pak!
"Oooh, trus berapa aja penghasilan bapak perhari?"
"Wah, kalo perhari gak tentu mas, soalnnya duitnya disetor sama bos dulu, trus besok nya baru dikasih" wah mancing emosi nih mulaaai.
"Ya berapa biasanya tiap kali dikasih?"
"Wah, gak tentu juga mas, soalnya dikasih sama bos, tergantung penumpang juga mas, rame ato kagak"
Ganti cara nanya nya deh!
"Kalo dikasih sama bos hari ini tadi berapa?"
"Hari ini baru setor mas, besok baru dikasih" ALAMAK!!!
"Eh, kemaren dapetnya berapa maksud saya"
"Kemaren libur mas saya, taon baru soalnya, hehe" ALAMAK LEVEL 20!!!
"OOOOOOO GITU YA, OKE DEH!"

Soal pendapatan nanya sopir yang lain aja deh ntar.

"Pak, kalo dari "sini ke-sono" tuh biasanya berapa jam?" jawab gak tentu lagi aku pites ni bapak.
"Biasanya 4 jam-an mas,itu kalo lagi lancar, kalo lagi....."
"OKE 4 JAM SIP, eh tapi malem-malem gini apa gak bahaya pak, setau saya jalan daerah "sono" tuh rawan pembajakan?"
"Ah, kalo dibajak mas, itu juga saya khawatir, makanya kernet disini penting, cari yang badannya kekar, trus bisa nyopir juga, kalo-kalo saya ngantuk bisa ngegantiin, eh mas, kok mas nanya-nanya trus sih, kayak wartawan aja" emang saya wartawan pak.
"Aaaah engga pak, pengen tau aja, soalnya kalo ngebayangin jadi sopir bus kayak bapak, saya gak bakal berani nyopir malem-malem" jangan kan malem, siang aja ogah dah.

kluk,kluk,kluk

"Kok panas ya pak hufftt..."
"Malem aja panas mas, apalagi siang"
"Emang siang gimana panasny...!" ups salah nanya!
"Mas gimana sih, saya kan sopir bus malam, mana saya tau" betul kan....salah.
....makin gak jelas nih pembicaraanya---

"Hoaaaaammm, bapak jam berangkat nya?"
"1 jam lagi mas, mas berapa jam lagi berangkat?" aduh jawab apa ya?
"ennggg, ga tau nih pak, kayak nya ga jadi hari ini deh berangkatnya, soalnya ngantuk berat"
"hahaha, makanya mas, kalo ngantuk berat kata teman saya tadi siang makan ini nih"*hap.
"apa itu pak?"
"obat mas, supaya gak ngantuk"
"oooooh"
....Asli, makin gak jelas, pengen pergi tapi bahan masih kurang.

kluk,kluk,kluk


"Bus bapak yang mana?"
"Tuh yang tulisannya "janda bengal" *glek
"Heh???gimana ceritanya kok bus bapak tulisannya "Janda Bengal"
"Hahaha, ya bagus aja mas menurut saya, eksotis gitu" eksotis apaan, mending aku naik ojek dah,
"Kenapa "Janda Bengal" pak? kenapa engga "Doa Ibu" gitu, "Budi Sentosa" gitu?"
"Sebenarnya bus saya "Doa Ibu" mas, tapi ya supaya lebih dikenal saya TAMPANGIN TUH tulisan nya gede-gede "Janda Bengal" hahaha" si Bapak ketawa dengan bangganya. Janda Bengal? hmmm...sebenarnya sih gak ada bagus-bagusnya tuh nama, coba deh...kalo ditanya
"Eh kamu ntar ke "sono" naik bus apa?"
"Aku ikut "Janda Bengal" boi!"
"Eh kamu udah gila ya, ingat cewek mu dirumah nunggu tabungan mu penuh buat dikawinin, malah ngincer yang janda-janda"
"Eh bego, mau gimana lagi emang aku ikut "Janda Bengal"
"Halaaaah geblek kamu emang dah".....kebayang kan, tapi itu adalah dialog versi "bego dengan bego", dan hampir tidak mungkin terjadi pada orang yang ber akal sehat.
....Udah ah, bisa gila kalo kelamaan ama ni bapak---*beres-beres

"Nah mas, bus saya udah mau berangkat tuh, kernet udah teriak-teriak"
"Oh iya pak, kebetulan saya juga mau pulang"
Si Bapak pun menaiki bus "Janda Bengal" nya.

"Eh obat si Bapak ketinggalan nih"
aku pun mengambil obat bapak tadi...



---OBAT PENENANG---



"Wah, enak nih kalo lagi susah tidur"
......
"Wah?"
"WAAAAA.....WOOOOOOOOOI KEJAR TU BUS!!!" sambil lari-lari ngejar tuh bus
sontak sekeliling langsung kaget dan ikut-ikutan mengejar bus "Janda Bengal" tadi...
akhirnya bus pun berlalu meninggalkan rasa was-was...



*Besoknya...


Aku membeli koran di didepan kantor...
dan membaca sebuah kutipan

---KOMPorgAS---


"Bus "Janda Bengal" terperosok kedalam lubang bekas galian tambang kapur, tidak ada korban jiwa, namun sampai sekarang tidak diketahui keadaan sang sopir yang saat ditemukan sedang tidur dengan lelap nya."


Alhasil aku bersyukur karena sopir itu tidak kenapa-napa dan juga dongkol .
Lalu melihat artikel itu lagi dan membaca kutipan seorang penjaga warteg "Iya pak! saya liat ada obat tidur di meja warteg saya sebelum sopir itu pergi, kemungkinan orang disebelah nya yang ngeberi tu obat"
"BUJU BUNENG, KOK AKU!!!???"



Dan itulah wawancara saya dengan sopir bus yang membuat saya was-was setengah mati, setelah membaca suatu kutipan di artikel tadi "Kami pihak kepolisian akan mencari orang yang telah memberi obat tidur ini!"


SAMPAI JUMPA DI EDISI SELANJUT NYA
SAYA NYARI PENGACARA DULU...

Wartawara-wara. EDISI-OP WARNET

Hari ini, adalah debut saya sebagai wartawan penyamar. Wartawan yang me wawancarai orang-orang tidak penting yang kadang menjadi penting, dan juga bisa saja mewawancarai para pejabat-pejabat tinggi ke negaraan yang tengah menjadi sorotan media ataupun publik(ok itu mimpi). Dan tugas yang telah diberikan oleh bos "seenaknya" yaitu mewawancarai penjaga warnet atau biasa dipanggil OP warnet (liat ga sih!!! betapa gak penting nya ngewawancarain orang kayak gitu).

Aku memulai dengan membaca "bismillahirrahmanirohim", dan membuka pintu warnet yang dari luar kelihatan suram dan kelabu. Dengan baju buluk bertuliskan "Hidup Dem*kr*t" mulai mencari box kosong disana-sini. Dari pengalaman menjadi onliners aktif, bisa aku kelompokan beberapa kasta atau makhluk yang menghuni warnet-warnet suram kelabu seperti ini.

1.Anak kurang kasih sayang: ciri-ciri main game online ampe buluk tuh baju, megang mouse sambil nganga, iler nempel ngalir ampe ke dagu, trus mainnya rata-rata 2 jam-4 jam, kalo main game bacot nya minta duiiit! eh minta ampun! Trus kalo kalah enggak segan ngeluarin uang beratus-ratus ribu untuk meng-upgrade "char" game online nya. Katanya sih uang nya itu dari emak bapak nya(ya iyalah, emang bisa anak ingusan kayak gitu nyari duit buat main-main doang)

2.Remaja labil versi kuper: ciri-ciri tangan kanan pegang mouse, tangan kiri ngupil. Udah ah, males jelasin yang satu ini.

3.Remaja labil versi gahol: ciri-ciri tangan kanan pegan mouse, tangan kiri pegang keyboard, bedanya di telinga ada rokok, rata-rata mainnya 3 jam-ga keitung, kalo malam minggu bertapa diwarnet. Pagi minggunya ditemukan ngorok dikursi.

4.Bapak-bapak elektro: ciri-ciri utamanya ROKOOOOOOOOKKKK, nah kenapa jadi disebut elektro, soalnya rata-rata mainnya ga tau dari kapan-ga tau ampe kapan. Kalo kewarnet tu bapak-bapak adaaaa mulu, engga pagi, engga malem, engga malam jum'at, engga tau ada tsunami diluar warnet teteeep aja ada. Nah pertanyaan paling mendasar, tu bapak-bapak dapet duit dari mana???

"Mbak" OP nya cewek

"Iya mas???"

"Ada box yang kosong"

"Ada, box 15 mas" 

menuju TKP

"Lho kok ga bisa dibuka mbak kompinya?"

"Box 15 kompinya rusak mas"

"yaelah, ngapain ditawarin"*ckckck 

"Emang kosong mas, tu kosong kan" elaaaah kalo bukan cewek aku tendang ni orang

"ya udah saya nunggu disini aja"

wawancara dimulai....

"Mbak, udah berapa lama jadi OP warnet"

"Baru 3 jam mas, dari jam 6 pagi tadi" kampreeeet, kok ketemu orang kayak gini

"Maksud saya, sudah berapa lama kerja jadi OP warnet"

"Iya mas, baru 3 jam, baru pagi tadi saya ngelamar jadi OP, langsung diterima"

"wogh, kok bisa?" aku kira becanda hehehe

"tadi ada tulisan -cari OP-, kebetulan juga saya lagi lowong"

"Oh mbak libur kuliah ya?"

"enggak, saya emang gak ada kerjaan apa-apa" KEBETULAN APANYA MBAK!!!

"oooooh"menjawab kata "oh" dengan keras hati.

kluk, kluk, kluk

"kok sunyi ya mbak, biasanya warnet-warnet gini rame?"

"mana saya tau, orang saya baru kerja disini" salah banget nih ngewawancara in OP kayak gini

"Selama 3 jam ini, apa suka-duka nya jadi OP warnet" sumpah aku nanya dengan hati penuh dongkol, apa juga yang bisa ditanyain dari OP warnet yang baru kerja 3 jam

"Oh banyak mas, tadi saja ada bapak-bapak kesini" wah kenapa nih...???

"trus-trus"

"trus nanya, ni warnet ya dek, HAHAHAHA, masa nanya nya gitu, kan lucu gitu kan"* DUAAAK, TELEVISI NIMPA KEPALA.

"hahaha loco banget mbak" lucu kalo mbak cerita sambil ngupil.

mulai berat hati, apa yang bisa di catet dari nih OP.

"Eh mas, mas kewarnet mau ngapain?"

"Biasa mbak, ngerjain tugas kuliah" 

"Wah kuliah dimana?"
"Di darma pribakti" asal aja, nyebut nama nya, padahal gak ada

"Wah hebat banget si mas"

"Hahaha biasa aja mbak, eh mbak siapa yang punya ni warnet ya?"

"Ya bos lah mas"

"ya siapa?"

"ya bos saya"

"iyyyyyaaa sssssiiiiiaaaappppaaaa?"

"ya bos lah mas, masa tukang bakso!"

fiuuh ngambil oksigen dulu, sambil ngeluarin nuklir dari otak.

"ya namanya mbak?"

"wah belum sempat kenalan mas"

FIIUUUUH NGAMBIL OKSIGEN DULUUUUU, TABUUUNG OKSIGENNN!!!TOLOOONG

kluk,kluk,kluk.

"Kok masih sepi ya mbak"

"Biasa mas kalii, masih jam kerja gini, orang pada kerja sekolah"heh gak mungkin, aku sudah hapal jam-jam segini udah rame warnet kayak gini.

"oh gitu ya mbak"

aku pun keluar lalu ngeliat papan bertuliskan "close"

....

"HAH CLOSE???"

masuk lagi kayak orang asma

"MBAK KOK TULISAN CLOSE NYA DI DEPAN???"

"hah???"

"HAH,HOH,HAH,HOH, TUH LIAT KEBALIK"

"masa sih....oh iya mas ahhahhaha kebalik"

"LOH TRUS, JADI GAK ADA ORANG DISINI SELAIN SAYA SAMA MBAK???"

"ah, ada kok mas nih semua nya biru, trus box 15 nih warnanya merah"

"EBUSET, BIRU ARTINYA KOSONG MBAK!"

"hah, eh iya kosong mas, saya lupa, hahahha"

"AAAAA, TELAT DEH EMAIL KU DIKIRIM AMA PIMPINAN"

"hahaha, maaf deh mas"

akhirnya ngenet dengan keadaan perut sembelit, sesak nafas, ingus kiri kanan.

dan mbak-mbak tadi, ngemil makanan dengan wajah tanpa rasa salah.

Ya begitulah wawancara pertama saya sebagai wartaman penyamar, yang ternyata...............

SAMPAI JUMPA DI EDISI SELANJUTNYA!

SAYA UDAH ENGGA TAHAN PENGEN KE WC.